Contoh makalah
MAKALAH
TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR
SISTEM
TRANSMISI SEPADA MOTOR
Oleh :
Nama : ---
Kelas : --
NIM : ---
PENDIDIKAN
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
sistem transmisi sepeda motor. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
segenap pihak karena telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga
dapat selesai dengan semestinya.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang saya dapatkan dari
berbagai referensi yang telah saya dapatkan.
Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap agar makalah ini
dapat berguna dan dijadikan sebagai salah satu referensi penambah ilmu,
wawasan, dan pengetahuan. Selain itu saya mengharapkan makalah ini tidak hanya
menjadi pelengkap tugas tetapi dapat juga menjadi hasil karya yang bermanfaat
untuk penambah wawasan bagi pembaca.
Akhirnya saya sadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh
karena itu demi kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, saya
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
dengan semua itu kesempurnaan dapat tercapai.
Yogyakarta, 10
Juni 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
.................................................................................................
KATAPENGANTAR
...............................................................................................
DAFTAR
ISI
.............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar
Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II.
PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Sistem Transmisi..........................................................................
B. Macam-Macam Sistem
Transmisi .................................................................
C. Sistem Transmisi Manual...............................................................................
D. Sistem Transmisi Semi Otomatis...................................................................
E. Sistem Transmisi Otomatis.............................................................................
BAB
III. PENUTUP ..................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran
..............................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi
sangatlah pesat, berbagai produk serta teknologi baru bermunculan seiring
majunya IPTEK. Berbagai bidang kehidupan telah dijamah dengan berbagai
kemudahan yang disediakan karenaa adanya teknologi. Kini penerapan teknologi
yang paling pesat adalah dibidang transportasi dan otomotif. Produk otomotif
yang paling pesat perkembangannya adalah pada sepeda motor. Di Indonesia
sendiri, pengguna sepeda sangatlah banyak dan telah menimbulkan berbagai macam
masalah sosial yang rumit dan sukar untuk diselesaikan. Sepada motor sendiri
merupakan mode transportasi yang banyak digunakan warga Indonesia. Tetapi pada
kenyataannya banyak pengguana sepada motor tersebut tidak tahu bagaimana
merawat sepeda motor serta tidak mengetahui tentang bagian-bagian yang ada pada
sepada motor. Sehingga para pengguna sepeda motor hanya mampu menjadi pengguna
dan tidak mau untuk mempelajari lebih lanjut tentang sepada motor.
Sepeda motor sendiri memiliki
berbagai macam jenis dan klasifikasinya. Sepeda motor dituntut bisa
dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun, mesin yang
berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan
baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi yang ada saat ini. Misalnya,
pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang
besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat
ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka
penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju
sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang
rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan
penjelasan di atas, sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang
mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan
kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga dan pada
makalah ini akan menyajikan tentang sistemm transmisi yang ada pada sepeda
motor.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini ialah :
1.
Apakah sistem
transmisi itu ?
2.
Apa saja yang
temasuk dalam sistem transmisi sepada motor ?
3.
Apa sistem
transmisi manual itu ?
4.
Apa sistem
transmisi semi otomatis itu ?
5.
Apa sistem
transmisi otomatis itu ?
C.
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1.
Untuk
mempelajari sistem transmisi.
2.
Untuk
mengetahui macam-macam sistem transmisi.
3.
Untuk
mengetahui perbedaan antara transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.
4.
Untuk
mengetahui konstruksi dari transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem Transmisi
Pada saat sepeda sepeda motor
berjalan, mesin memerlukan momen yang besar. Sedangkan mesin dapat menghasilkan
tenaga yang cukup pada daerah putaran tertentu. Untuk mengusahakan agar putaran
mesin untuk setiap kecepatan sepeda motor selalu berada pada daerah tersebut
diperlukan tingkatan perbandingan yang berlainan antara putaran mesin dengan
roda belakang. Alat yang mengatur perubahan perbandingan antara putaran mesin
dengan putaran roda belakang adalah transmisi. Setiap set roda- roda gigi pada
transmisi mempunyai perbandingan putaran tertentu. Dengan memakai set-set roda
gigi secara bergantian dapat diperoleh tingkatan perbandingan putaran yang
berlainan, sesuai dengan kebutuhan sepeda motor.
Sistem transmisi dalam otomotif, berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan
kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini
mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih
bertenaga, atau sebaliknya. Pada dasarnya sistem transmisi sepeda motorbekerja
dengan cara menukar atau memindah kombinasi gigi sehingga terjadi perbandingan
gigi yang berguna untuk mengubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan
kondisi jalan ataupun pengguna kendaraan.
Secara umum transmisi sepeda motor
adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) yang mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1.
Meneruskan
tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2.
Merubah momen
yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
Gambar Sistem pemidah tenaga pada
sepeda motor.
Gambar Sistem pemidah tenaga pada
sepeda motor.
Macam-Macam Tipe Roda Gigi Transmisi
Ada beberapa macam tipe roda gigi transmisi diantaraanya yaitu :
1.
Roda gigi jenis
Spur
Roda
gigi ini bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda
gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
2.
Roda gigi jenis
Helical
Roda
gigi ini bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi
tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
3.
Roda gigi jenis
Double Helical
Roda
gigi ini bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda
gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
4.
Roda gigi jenis
Epicyclic
Roda
gigi ini bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk
roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh).
B.
Macam-Macam
Sistem Transmisi
Pada sepada motor ada 3 macam sistem transmisi yang digunakan, yaitu :
1.
Sistem
transmisi manual (tipe sport)
2.
Sistem
transmisi semi otomatis (tipe cub)
3.
Sistem
transmisi otomatis
C.
Sistem
Transmisi Manual (Tipe Sport)
Transmisi posisinya berada antara
cluth dengan gigi reduksi kedua, perubahan ratio gigi tergantung pada jalan
atau kondisi operasi, contohnya pada saat start, percepatan, permukaan jalan,
tekanan angin, dan sebagainya. Supaya kecepatan ban belakang atau torsi dapat
bervariasi. Alasan mengapa perbandingan gigi harus dirubah, karena saat mesin
di start atau menanjak, kecepatan tinggi tidak diperlukan tetapi torsi yang
besar yang diperlukan. Dengan kata lain pada saat sepeda motor berjalan pada
jalan yang rata, kecepatan diperlukan tetapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Untuk meningkatkan torsi mesin kecepatan mesin harus dikurangi melalui primary dan
secondary gigi reduksi.
Transmisi manual adalah sistem
transmisi yang memerlukan pengemudi untuk menekan/menarik tuas kopling seperti
pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai
di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3
gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju. Gigi percepatan yang
digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau
menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin
tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan
diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Transmisi
manual merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,
yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan
tenaga dari sumber tenaga ke roda kendaraan.
Macam-macam transmisi manual
Berdasarkan cara pemindahan gigi
maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Tipe Sliding
mesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara
kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan
outputnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai
kekurangan–kekurangan :
a)
Perpindahan
gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk
melakukan perpindahan gigi.
b)
Hanya dapat
menggunakan salah satu jenis roda gigi.
c)
Suara yang
kasar saat terjadi perpindahan gigi.
2.
Tipe Constant
mesh.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang
cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar
terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant
mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi
out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan
ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini
memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Pada
tipe ini gigi pada main shaft selalu berhubungan dengan gigi pada counter
shaft, gigi ini dilengkapi dog gear yang akan dihubungkan dengan sleeve yang
terpasang pada main shaft. Shaft arm menggerakan sleeve agar terjadi
perpindahan putaran dari gigi percepatan ke main shaft.Tipe ini digunakan pada
gigi mundur.
3.
Tipe
Sincromesh.
Menghubung dan memutus tenaga/putaran dari roda gigi tingkat ke
poros output pada kondisi putaran tidak sama. Bagian-bagian :
1.
Roda gigi
tingkat
2.
Gigi penghubung
3.
Cincin
sikronmesh
4.
Kopling geser
5.
Roda gigi
sinkronmesh
6.
Konis
pengereman
7.
Poros output
Komponen utama dari gigi transmisi
manual sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang
berbentuk. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main
shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output
shaft/counter shaft). Transmisi / perseneling jenis ini umum digunakan pada
sepeda motor. Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain :
1.
Main shaft
(poros utama/poros primer). Poros utama selalu berhubungan dengan kopling.
2.
Counter shaft
(poros lawan/poros sekunder). Poros lawan selalu berhubungan dengan gear depan
atau roda belakang melalui rantai roda.
3.
Shift fork
(garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser.
4.
Shift drum
(botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
Cara kerja transmisi manual :
Gigi transmisi pada saat posisi berpasangan
dengan masing-masing maka posisi tersebut adalah posisi netral, karena hubungan
dari pada kedua poros adalah bebas, sehingga apabila poros primer berputar,
poros sekunder tidak berputar. Transmisi dikatakan bekerja apabila kedua poros
saling berhubungan/saling berputar. Maka dari itu kedua gigi transmisi yang berpasangan
harus sama-sama mati, yaitu yang merupakan gigi bebas harus
dimatikan/dikunci dengan gigi geser. Dengan demikian gigi transmisi
yang bekerja adalah pasangan gigi transmisi yang sama-sama mati.
D.
Sistem
Transmisi Semi Otomatis (Tipe Cub)
Transmisi semi-otomatis merupakan
tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling,
sistem ini menggunakan kopling otomatis untuk membantu memindahkan gigi
percepatan atas perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi
kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Contoh penggunaan transmisi semi
otomatis adalah pada sepeda motor Honda Astrea, Supra, Yamaha Jupiter dan juga
digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti digunakan Porsche, Maserati,
Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan
gigi percepatan.
Transmisi tipe constant mesh adalah
jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan
bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros
out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan output selalu
berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put
transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling
geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari
satu jenis.
E.
Sestem
Trannsmisi Otomatis
Sistem transmisi otomatis yang ada pada sepeda motor lebih dikenal
dengan CVT (Continously Variable Transmission). Ide teknoologi CVT sudah ada sejak
tahun 1490 yang dicetuskan oleh ilmuwan terkenal, Leonardo Da Vinci. Ketika Da
Vinci menggambar sketsa mekanisme pergerakan sabuk yang menyambungkan mesin
dengan roda. Konsep ini baru berhasil diwujudkan pada tahun 1886 dengan
peluncuran teknologi toroidal CVT pertama di dunia. Produk otomotif pertam yang
memakai teknologi CVT adalah Dodge Adiel buatan AS. Penjualan perdana kendaraan
yang menggunakan teknologi CVT adalah pada tahun 1958.
Prinsip
kerja CVT sepeda motor
Pada transmisi CVT prinsipnya adalah menggunakan perangkat puli dan
sabuk baja sebagai komponen utama pengggerak transmisi. Sepeda motor dengan
transmisi CVT dapat melakukan perubahan gigi rasio menyesuaikan dengan putaran
mesin.
1.
Saat gigi pada
putaran rendah
Puli
penggerak akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift cones sehingga
belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut lingkar yang lebih kecil
dibanding dengan puli penerima. Dan menghasilkan rasio output lebih kecil.
2.
Saat gigi pada
putaran tinggi
Puli
penerima akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift cones sehingga
belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut lingkar yang lebih kecil
dibanding dengan puli penggerak. Dan menghasilkan rasio putaran output yang
besar.
Bagian-bagian CVT
Pada sepeda motor transmisi CVT terdiri dari berbagai bagian dan
komponen yang ada didalamnya diantaranya :
1.
Poros Input
Poros
input digunakan sebagai penghubung dan penyalur tenaga yang disampaikan dari
kopling menuju ke unit transmisi CVT.
2.
Reversing Wheel
atau Roda Pembebas
Komponen
ini digunakan sebagai penghubung antara poros input dan puli input.
3.
Axial-shift
cones (input side)
Puli
input ini sebagai pengatur belt atau sabuk sehingga putaran yang dihasilkan
menjadi berbeda-beda pada setiap kecepatannya.
4.
Pompa minyak
pelumas
Pompa
ini berfungsi agar aliran pelumas tetep bersirkulasi pada sistem transmisi CVT.
Pompa berperan penting karena jikia pompa tidak berfungsi maka kerusakan dapat
terjadi disetiap komponen CVT.
5.
Final drive
unit
Final
drive untuk menyalurkan tenaga putaran dari puli output ke roda-roda.
6.
Intermediate
shaft
Komponen
ini sebagai penyalur yang dihubungkan ke final drive unit.
7.
Linked steel
belt
Sabuk
atau belt yang terbuat dari bahan baja ini merupakan komponen terpenting dari
sebuah transmisi CVT, karena sebagai penyalur putaran dari puli input ke puli
output. Dalam pembuatannya belt ini dibuat dengan mempertimbangkan kekuatan
dari penggunaanya dan disesuaikan pada mobil yang akan diaplikasikannya.
8.
Axial-shift
cones (output side)
Puli
output ini sebagai penerima putaran yang telah disalurkan ke belt atau sabuk
sehingga putaran yang dihasilkan menjadi berbeda-beda pada setiap kecepatannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem transmisi sepeda motor adalah
salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) yang mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling
ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang
dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
Sistem
transmisi sepeda motor ada 3 jenis yaitu :
1. Sistem transmisi manual (tipe sport)
2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub)
3. Sistem transmisi otomatis (CVT)
Pada sistem
transmisi tipe sport, memerlukan pengemudi untuk menekan/menarik tuas kopling
seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan
dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya
berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju.
Komponen-komponen
pendukung transmisi manual antara lain main shaft (poros utama/poros primer), poros
utama selalu berhubungan dengan kopling. Counter shaft (poros lawan/poros
sekunder), poros lawan selalu berhubungan dengan gear depan atau roda belakang
melalui rantai roda. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser. Shift
drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
Transmisi
semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa
menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan kopling otomatis untuk
membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi.
Dalam CVT terdapat dua penggerak
atau puli yang disambungkan dengan sabuk ataupun belt dari baja, yang berfungsi
sebagai penerima dan pemberi tenaga dari mesin yang diteruskan ke bagian yang
selanjutnya berupa putaran mesin. Sistem CVT sepeda motor digunakan untuk
menciptakan perpindahan transmisi yang lebih halus dan menghasilkan performa
mesin yang maksimal serta dalam konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih
efisien.
Terdapat beberapa bagian pada sistem
CVT diantaranya Poros Input, Reversing Wheel atau Roda Pembebas, Axial-shift
cones (input side), Pompa minyak pelumas, Final drive unit, Intermediate shaft,
Linked steel belt, serta Axial-shift cones (output side).
B.
Saran
Di harapkan untuk pembaca supaya mendalami
hal-hal yang berkenaan mengenai sistem transmisi sepeda motor agar dapat mendapat ilmu yang
bermanfaat. Karena sangat banyak ilmu yang harus digali agar pengetehuan
tentang keotomotifan kita menjadi lebih luas dan tidak hanya berpatok pada satu
sumber saja, maka pembaca diharapkan melihat dan membaca referensi lain
sehingga dapat memenuhi apa-apa yang belum diketahui oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
·
Jalius
Jama,dkk. 2008.Teknik sepeda motor jilid III .Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah kejuruan.
·
George Lear,
Lynn S. Mosher. 1977. Motorcycle Mechanics. New Jersey : Prentice-Hall
·
Novriza, S.Pd,
2012. Memperbaiki Transmisi. Medan
·
Tim Fakultas
Teknik UNY, 2004. Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual. Yogyakarta
·
Macam-Macam
Sistem Transmisi Kendaraan Bermotor (Part 1) http://artikel-teknologi.com/macam-macam-sistem-transmisi-kendaraan-bermotor-part-1/
(9 Juni 2016)
·
Pengenalan
Mesin Mekanisme Peminda Gigi Transmisi https://motogokil.com/2014/10/28/pengenalan-mesin-mekanisme-pemindah-gigi-transmisi/ (9 Juni 2016)
·
Macam-Macam
Transmisi http://wahyudisporrt.blogspot.com/2015/03/transmisi-transmisi-manual-transmisi.html?m=1 (9 Juni 2016)
·
Sistem
Transmisi Dan Penjelasannya https://kamatblog.wordpress.com/2013/04/12/sisten-transmisi-dan-penjelasannya/ (9 Juni 2016)
Komentar
Posting Komentar